Karya: Ratri Rokhana
Tet….tet….tet. Bunyi
bel menandakan istirahat jam pertama. “Hei bro…..gimana kabarnya? Kenapa bisa
sampai sini?”sapa Fajar sambil menepuk bahu Indra. Dan dengan sedikit kaget
Indra pun menjawab, “Baik bro…aku ada penelitian di sini buat bahan skripsi.”
Mereka berdua adalah
dua sahabat yang sudah lama tidak bertemu. Indra adalah adik kelas Fajar ketika
masih SMA di Jakarta. Mereka terpisah ketika masing-masing dari mereka memilih untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi yang berbeda. Indra memilih tetap tinggal di
Jakarta sementara Fajar lebih memilih untuk merantau di Yogyakarta. Fajar
diterima sebagai guru matematika honorer di SMA. Dan dia baru sekitar satu
tahun di sekolah itu.
Pertemuan kali ini
tidak mereka sia-siakan. Saling berbagi cerita dan pengalaman tentang kehidupan
mereka masing-masing. Benar saja, waktu istirahat tak terasa sudah selesai. Kali
ini Indra berkesempatan untuk mengajar di kelas . Tepatnya di kelas Kuggi. Salah
satu murid perempuan yang jago matematika dan fisika tetapi baginya tidak mudah
mempelajari bahasa asing. Termasuk Bahasa Jerman. Pelajaran yang akan diberikan
oleh Indra.
“Guten tag! Hallo, wie sind die Schüler?”
sapa Indra kepada murid-murid di kelas Kuggi.
“Guten tag Herr… Gut.” teriak murid-murid
serempak menjawab pertanyaan Indra.
Anas, teman sebangku
Kuggi. “Gi..pak gurunya ganteng ya. Jarang-jarang kita dapet guru seganteng
itu, muda lagi. Jadi semangat aku kalau kayak gini” bisik Anas di telinga
Kuggi. Kuggi menanggapi Anas dengan sikap yang cuek. Sama seperti biasanya. Ya,
hal inilah yang menyebabkan dia belum pernah merasakan pacaran. Teman-teman
dekatnya sering mencomblangkan dia dengan kenalan mereka. Tapi hasilnya tetap
saja nihil. Tak berhasil.
“Nama saya Indra. Panggil saja pak Indra.”
Indra memperkenalkan diri tanpa diminta oleh murid-muridnya. Kali ini dia
menggunakan Bahasa Indonesia.
“Saya ingin salah satu dari kalian
memperkenalkan diri kalian dengan menggunakan Bahasa Jerman. Eh tidak…bukan
satu orang tapi dua orang” pinta Indra.
Tanpa ditunjuk Anas menawarkan diri
untuk memperkenalkan diri. “Guten tag. Mein Name ist Anas Saraswati. Aber es
hieß früher Anas werden. Danke.” kata Anas sambil melemparkan senyum
selebar-lebarnya kepada Indra. “Danke Anas. Voneinander. Ich möchte uns neben
einem Freund vorstellen.” kata Indra sambil melihat ke arah Kuggi. Namun Kuggi
tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Indra. Sampai akhirnya Anas menepuk bahu Kuggi dan memberikan
isyarat bahwa dirinya yang ditunjuk untuk memperkenalkan diri.
“Leider weiß ich nicht. Mein name ist
Kuggi.” jawab Kuggi dengan singkat.
“Bagus. Terima kasih untuk Anas dan
Kuggi. Cukup baik perkenalan kalian. Sebelum kita ke pelajaran apakah ada
pertanyaan?”