Nama : Ratri Rokhana
REFERENSI
Ardiati, Levina. 2009. Pengembangan Sistem-Literatur. (online). http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125435-S-5643-Pengembangan%20sistem-Literatur.pdf. Diakses pada tanggal 6 Maret 2013
Bres P. 1986. Public Health Action in Emergencies Caused by Epidemic: A Practical Guide. Geneva: World Health Organization
Dinkes-Sulsel. 2004. Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 949/MENKES/SK/VIII/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (KLB). (online). http://dinkes-sulsel.go.id/new/image/pdf/Peraturan/kmk%20kewaspadaan%20klb%20949-2004.pdf. Diakses pada tanggal 6 Maret 2013
Ditjen PPM & PL Departemen Kesehatan RI. 2003. Surveilans Epidemiologi dan Penanggulangan KLB
Gerstman, BB. 1998. Epidemiology Kept Simple: An Introduction to Classic and Modern Epidemiology. New York: Wiley-Liss, Inc
Hariyana. 2007. Pengembangan Sistem Informasi Surveilans Epidemiology Demam Berdarah Dengue untuk Kewaspadaan Dini dengan Sistem Informasi Geografis di Wilayah Dinas Kesehatan Jepara (Studi Kasus di Puskesmas Mlonggo I). Undiprint
Keputusan Ditjen PPM & PL No. 551 Tahun 1991 tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan KLB
Last, JM. 2001. A Dictionary of Epidemiology. New York: Oxford University Press, Inc
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 tentang Penyakit Menular
Undang-Undang Wabah Tahun 1969
WHO. 2002. Surveilance: slides. (online). http://www.who.int. Diakses pada tanggal 10 Maret 2013
NIM : 25010110120115
TUGAS
PENYELIDIKAN WABAH
1. Definisi
wabah/KLB/outbreak
Ø Wabah
adalah berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka ( Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 949/MENKES/SK/ VIII/2004 tentang
pedoman penyelenggaraan sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa (KLB))
Ø Wabah
adalah peningkatan kejadian kesakitan/kematian yang meluas secara sepat baik
dalam jumlah kasus maupun luas daerah penyakit dan dapat menimbulkan malapetaka
(Undang-Undang Wabah tahun 1969)
Ø Wabah
adalah suatu peningkatan kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada
keadaan lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka
(Undang-Undang Republik Indonesia No.4 tahun 1984 tentang wabah penyakit
menular)
Ø Outbreak
adalah peningkatan insidensi kasus yang melebihi ekspektasi normal secara
mendadak pada suatu komunitas, di suatu tempat terbatas misalnya desa,
kecamatan, kota, atau institusi yang tertutup (misalnya sekolah, tempat kerja
atau pesantren) pada suatu periode waktu tertentu (Gerstman, 1998 dan Last,
2001)
Kriteria kejadian luar biasa (Keputusan Ditjen PPM No 451/91) tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa, antara lain:
Kriteria kejadian luar biasa (Keputusan Ditjen PPM No 451/91) tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa, antara lain:
a) Timbulnya suatu penyakit menular yang
sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
b) Peningkatan kejadian penyakit terus
menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut penyakitnya (jam, hari,
minggu)
c) Peningkatan kejadian penyakit/kematian
dua kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari,
minggu, bulan, tahun)
d) Jumlah penderita baru dalam satu tahun
menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka
rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya
2. Perbedaan
survey, surveilans, penyelidikan epidemiologi dan penyelidikan wabah
Ø Survey
adalah suatu kegiatan yang dilakukan di lapangan untuk mendapatkan suatu data
atau informasi sesuai dengan yang dibutuhkan. Tujuan survey yaitu menyajikan
informasi secara kuantitatif dan teliti dari permukaan bumi, mencakup keadaan
alam maupun keadaan yang telah diubah oleh aktivitas manusia (Ardiati, 2009)
Ø Surveilans
epidemiologi adalah suatu rangkaian proses pengamatan yang terus menerus
sistematik dan berkesinambungan dalam pengumpulan data, analisa dan
interpretasi data kesehatan dalam upaya untuk menguraikan dan memantau suatu
peristiwa kesehatan agar dapat dilakukan penanggulangan yang efektif dan
efisien terhadap masalah kesehatan masyarakat tersebut (Ditjen PPM & PL
Depkes RI, 2003)
Surveilans
adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara
sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang
membutuhkan untuk mengambil tindakan (WHO, 2002)
Ø Penyelidikan
epidemiologi adalah suatu kegiatan penyelidikan atau survey yang bertujuan
untuk mendapatkan gambaran terhadap masalah kesehatan atau penyakit secara
lebih menyeluruh (Hariyana, 2007)
Ø Penyelidikan
wabah adalah kegiatan mencegah meluasnya (penanggulangan) dan terulangnya wabah
di masa yang akan datang (pengendalian) (Bres, 1986)
Tabel perbedaan antara survey, surveilans epidemiologi, penyelidikan epidemiologi dan penyelidikan wabah
Tabel perbedaan antara survey, surveilans epidemiologi, penyelidikan epidemiologi dan penyelidikan wabah
|
Perbedaan
|
Survey
|
Termasuk dalam
langkah penyelidikan wabah
Merupakan kegiatan
penelitian
|
Surveilans epidemiologi
|
Kegiatan terus
menerus dan sistematis serta evaluasi terhadap kegiatan penanggulangan wabah
Salah satu sumber
datanya adalah hasil penyelidikan wabah
|
Penyelidikan epidemiologi
|
Kegiatan
penyelidikan untuk mendapatkan gambaran masalah kesehatan secara lebih
menyeluruh
|
Penyelidikan wabah
|
Kegiatan yang
bertujuan untuk mencegah meluasnya (penanggulangan) dan terulangannya wabah
di masa yang akan datang (pengendalian)
|
REFERENSI
Ardiati, Levina. 2009. Pengembangan Sistem-Literatur. (online). http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125435-S-5643-Pengembangan%20sistem-Literatur.pdf. Diakses pada tanggal 6 Maret 2013
Bres P. 1986. Public Health Action in Emergencies Caused by Epidemic: A Practical Guide. Geneva: World Health Organization
Dinkes-Sulsel. 2004. Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 949/MENKES/SK/VIII/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (KLB). (online). http://dinkes-sulsel.go.id/new/image/pdf/Peraturan/kmk%20kewaspadaan%20klb%20949-2004.pdf. Diakses pada tanggal 6 Maret 2013
Ditjen PPM & PL Departemen Kesehatan RI. 2003. Surveilans Epidemiologi dan Penanggulangan KLB
Gerstman, BB. 1998. Epidemiology Kept Simple: An Introduction to Classic and Modern Epidemiology. New York: Wiley-Liss, Inc
Hariyana. 2007. Pengembangan Sistem Informasi Surveilans Epidemiology Demam Berdarah Dengue untuk Kewaspadaan Dini dengan Sistem Informasi Geografis di Wilayah Dinas Kesehatan Jepara (Studi Kasus di Puskesmas Mlonggo I). Undiprint
Keputusan Ditjen PPM & PL No. 551 Tahun 1991 tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan KLB
Last, JM. 2001. A Dictionary of Epidemiology. New York: Oxford University Press, Inc
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 tentang Penyakit Menular
Undang-Undang Wabah Tahun 1969
WHO. 2002. Surveilance: slides. (online). http://www.who.int. Diakses pada tanggal 10 Maret 2013
Ard
No comments:
Post a Comment